Apakah Anda sedang mencari hunian di Yogyakarta? Kabar baik bagi Anda! Harga properti di Jogja, yang selama ini dikenal cukup tinggi, mulai menunjukkan tren penurunan. Hal ini membuka peluang emas bagi Anda untuk memiliki hunian impian di kota pelajar ini dengan harga yang lebih terjangkau.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Penurunan Harga Properti di Jogja:
- Penurunan Daya Beli Masyarakat: Pandemi Covid-19 yang melanda selama beberapa tahun terakhir telah berdampak pada daya beli masyarakat, termasuk di Jogja. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap properti menurun, sehingga harga pun ikut turun.
- Meningkatnya Pasokan Properti: Di sisi lain, pasokan properti di Jogja terus meningkat. Banyak pengembang yang membangun perumahan baru, sehingga terjadi kelebihan pasokan di pasar. Hal ini juga turut menekan harga properti.
- Relokasi Ibu Kota Negara: Rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur juga diyakini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan harga properti di Jogja. Banyak investor yang mulai melirik Kalimantan Timur sebagai lokasi investasi baru, sehingga mereka mulai menjual properti mereka di Jogja.
Penurunan harga properti di Jogja terjadi pada berbagai jenis properti, termasuk:
- Rumah: Harga rumah di Jogja turun rata-rata 5-10% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan harga paling signifikan terjadi pada rumah-rumah di kelas menengah dan atas. Contohnya, rumah tipe 36 di daerah Sleman yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 500 juta, sekarang bisa ditawar dengan harga Rp 450 juta.
- Apartemen: Harga apartemen di Jogja juga mengalami penurunan, meskipun tidak sedramatis rumah. Penurunan harga apartemen berkisar antara 2-5%. Contohnya, apartemen tipe studio di daerah Caturtunggal yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 300 juta, sekarang bisa ditawar dengan harga Rp 280 juta.
- Tanah: Harga tanah di Jogja masih tergolong tinggi, namun tren penurunan mulai terlihat di beberapa daerah. Contohnya, harga tanah di daerah Mlati yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 1 juta per meter persegi, sekarang bisa ditawar dengan harga Rp 900 ribu per meter persegi.
Penurunan harga properti di Jogja tidak terjadi secara merata di semua daerah. Beberapa daerah yang mengalami penurunan harga yang cukup signifikan antara lain:
- Sleman: Harga rumah di Sleman turun rata-rata 7%. Penurunan harga paling signifikan terjadi di daerah Sleman Barat dan Sleman Utara. Contohnya, daerah Sleman Barat seperti Kalitirto dan Sendangadi mengalami penurunan harga rumah hingga 10%.
- Bantul: Harga rumah di Bantul turun rata-rata 5%. Penurunan harga paling signifikan terjadi di daerah Bantul Selatan dan Bantul Timur. Contohnya, daerah Bantul Selatan seperti Srandakan dan Pundong mengalami penurunan harga rumah hingga 7%.
- Kulon Progo: Harga rumah di Kulon Progo turun rata-rata 3%. Penurunan harga paling signifikan terjadi di daerah Wates dan Sentolo. Contohnya, daerah Kulon Progo seperti Wates dan Sentolo mengalami penurunan harga rumah hingga 5%.
Bagi Anda yang sedang mencari hunian di Jogja, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Harga properti yang turun memberikan peluang emas bagi Anda untuk mendapatkan hunian impian dengan harga yang lebih terjangkau. Contohnya, Anda bisa membeli rumah tipe 36 di daerah Sleman dengan harga Rp 450 juta, atau apartemen tipe studio di daerah Caturtunggal dengan harga Rp 280 juta.
Tips Membeli Properti di Jogja dengan Harga Murah:
- Lakukan riset pasar: Sebelum membeli properti, penting untuk melakukan riset pasar terlebih dahulu. Cari tahu harga pasaran properti di daerah yang Anda inginkan. Anda bisa menggunakan situs web seperti https://www.rumah123.com/ atau https://www.99.co/ untuk mencari informasi harga properti di Jogja.
- Bandingkan harga: Jangan langsung membeli properti yang pertama kali Anda lihat. Bandingkan harga dan kualitas properti dari beberapa penjual sebelum memutuskan untuk membeli. Anda bisa mengunjungi beberapa agen properti di Jogja untuk mendapatkan informasi tentang properti yang dijual.
- Tawar dengan percaya diri: Sampaikan harga yang Anda inginkan dengan percaya diri. Jangan terkesan ragu-ragu atau tidak yakin.
- Fokus pada kelemahan properti: Jika Anda menemukan kekurangan pada properti, seperti kondisi bangunan yang kurang baik atau lokasi yang kurang strategis, gunakan hal tersebut sebagai alasan untuk menurunkan harga.
- Siapkan skema pembayaran yang menarik: Penjual mungkin lebih bersedia menurunkan harga jika Anda menawarkan skema pembayaran yang menarik, misalnya dengan pembayaran tunai atau uang muka yang besar.
- Bekerja sama dengan agen properti: Agen properti yang berpengalaman dapat membantu Anda menemukan properti yang sesuai dengan budget Anda dan menegosiasikan harga dengan penjual.
Meskipun harga properti di Jogja sedang turun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli properti:
- Legalitas properti: Pastikan properti yang Anda beli memiliki legalitas yang lengkap, seperti sertifikat hak milik (SHM) atau sertifikat hak guna bangunan (SHGB). Anda bisa meminta penjual untuk menunjukkan bukti kepemilikan properti tersebut.
- Kondisi lingkungan: Perhatikan kondisi lingkungan sekitar properti yang Anda inginkan. Pastikan lingkungan tersebut aman, nyaman, dan bebas banjir.
- Fasilitas sekitar: Perhatikan fasilitas yang tersedia di sekitar properti, seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
- Aksesibilitas: Pastikan properti yang Anda beli mudah diakses dan memiliki akses yang baik ke jalan raya utama.
Penurunan harga properti di Jogja membuka peluang emas bagi Anda untuk memiliki hunian impian dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, sebelum membeli properti, penting untuk melakukan riset pasar, membandingkan harga, dan memperhatikan legalitas properti serta kondisi lingkungan sekitarnya. Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa mendapatkan properti yang bagus di Jogja dengan harga yang bersahabat.
#hargapropertijogja #propertimurahjogja #hunianimpian #jogjakotapelajar #membelipropertijogja